Jumat, 10 Januari 2014

Sistem Ekskresi pada Manusia



SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Proses pengeluaran zat pada manusia dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: 
  1. Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan berupa tinja (feses) yang dikeluarkan melalui anus
  2. Sekresi adalah proses pengeluaran getah oleh kelenjar yang berguna bagi tubuh. Getah tersebut umumnya mengandung enzim atau hormon.
  3. Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui ekskresi disebut ekskret. Ekskret dapat berupa air beserta zat yang terlarut di dalamnya, garam-garam mineral, dan pigmen empedu. Ekskret dihasilkan oleh berbagai organ ekskresi yang terdapat di dalam tubuh dan dikeluarkan bersama urine dan keringat.

Alat Ekskresi manusia ada 4, yaitu: 

I. Ginjal 


           Ginjal merupakan alat ekskresi yang utama. Ginjal berbentuk menyerupai biji kacang buncis, berwarna merah cokelat. Di dalam tubuh manusia terdapat sepasang ginjal yang terletak di kiri dan kanan ruas tulang pinggang di dalam rongga perut. Ginjal kiri biasanya berukuran lebih besar daripada ginjal kanan. Ginjal kanan lebih rendah letaknya daripada ginjal kiri karena terdesak oleh hepar (hati).
           Setiap ginjal panjangnya 6 – 7½ sentimeter dan tebal 1½ - 2½ sentimeter. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 0,5% dari berat tubuh seseorang. Ginjal menyaring darah sebanyak 1500 liter/hari sehingga ada beberapa zat yang harus di buang melalui alat pengeluaran. Zat yang dibuang adalah Urea, Amonia, dan Air dibuang melalui ginjal berupa urine. Urine yang dihasilkan ±1,5 liter/hari. Ginjal menyaring darah sekitar 1,2 liter/menit.
           Apabila sebuah ginjal dipotong secara melintang maka akan tampak tiga lapisan. Bagian luar disebut korteks atau kulit ginjal, di bawahnya ada medula atau sumsum ginjal dan di bagian dalam berupa rongga yang disebut pelvis renalis atau rongga ginjal.
           Pada bagian korteks atau kulit ginjal terdapat Nefron. Setiap Nefron tersusun dari Badan Malphigi dan Saluran panjang/tula. Badan Malphigi tersusun dari Glomerulus (anyaman pembuluh kapiler darah) dan Simpai Bowman/Kapsula Bowman (cawan berdinding tebal yang mengelilingi Glomerulus). Setiap Ginjal terdiri kira-kira 1 juta Nefron. Nefron dibagi menjadi 3 yaitu:

1.      Tubulus Kontortus Proximal (dekat Badan Malphigi)
2.      Tubulus Kontortus Distal (menjauhi Badan Malphigi)
3.      Tubulus Kolektifus (saluran gabungan dari beberapa Nefron)

  

Proses yang terjadi pada Nefron/Proses Pembentukan Urine:

1. Filtrasi (Penyaringan)
Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine primer. Selama 24 jam darah yang tersaring dapat mencapai 170 liter.

2. Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder.

3. Augmentasi (Pengumpulan)
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Dibagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal.
Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul dirongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter, kandung kemih dan uretra. Proses pengeluaran urine disebabkan oleh adanya tekanan di dalam kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga adanya kontraksi otot perut dan organ organ yang menekan kandung kemih. 


Urine mengandung zat padat ± 4% dan air ± 96%. Zat-zat yang ada dalam urine sebagai berikut:   
1. Urea, air, dan amonia sebagai sisa perombakan protein 
2. Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urine 
3. Zat-zat yang berlebihan dalam darah, mislanya vitamin, sisa obat-obatan, dan hormon

4. Garam-garaman, khususnya garam dapur

Dari badan Malpighi terbentuk saluran yang menuju bagian medula (sumsum ginjal). Medula (sumsum ginjal) tersusun atas saluran-saluran yang merupakan kelanjutan badan malphigi dan saluran yang ada di bagian korteks. Di dalam Medula Ginjal terdapat piramida berbentuk kerucut. Di dalam piramida ini terdapat saluran-saluran pengumpul urine yang bermuara di Rongga Ginjal.
Pelvis renalis atau rongga ginjal sebagai tempat penampung urine hasil penyaringan darah dari Medula. Urine ini akan meninggalkan rongga ginjal kanan dan kiri, kemudian menuju kandung kemih melalui ureter.
Pada Ginjal terdapat pembuluh nadi ginjal yang berasal dari aorta, pembuluh balik ginjal dan saluran ginjal (ureter). Ureter merupakan saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih (tempat penampung urine). Dari kandung kemih, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Kerusakan Ginjal
1.      Nefronis disebabkan membran Glomerulus bocor, menyebabkan sejumlah besar protein keluar dari darah menuju urine
2.      Nefritis Glomerulus disebabkan radang membran filtrasi glomerulus di dalam korpuskulum renalis. Penyebabnya reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri Streptococcus yang menginfeksi bagian tubuh lain misalnya tenggorokan.
3.      Pielonefritis disebabkan radang seluruh bagian ginjal. Kerusakan ini sering dimulai dengan infeksi bakteri pada pelvis ginjal dan kemudian melebar ke bagian utama
4.      Sistisis disebabkan oleh radang kantung kemih terutama bagian mukosa dan sub mukosa yang disebabkan infeksi bakteri, zat kimia atau luka
5.      Batu Ginjal disebabkan karena menahan buang air kecil akhirnya mengendap dan keluarlah batu
6.      Diabetes Insipdus ialah pengeluaran air kencing yang berlebihan
7.      Oligourea ialah pengeluaran air kencing sedikit
8.      Radang Ginjal (Bright) disebabkan oleh infeksi bakteri
9.      Pyelonophritis ialah penyempitan saluran ginjal
10.  TBC Ginjal ialah Ginjal berongga-rongga
11.  Uremia ialah keracunan air seni akibat kerusakan ginjal
12.  Albuminoria ialah urine mengandung protein

II.  Kulit

Kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran, kumankuman,dan zat kimia. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsangan dari luar, dan sebagai alat ekskresi.




Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu :
1. Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan yaitu:
a.       Lapisan tanduk
Merupakan lapisan epidermis paling luar. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan ini jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki.
b.      Lapisan malpighi
Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapat pigmen yang menentukan warna kulit.
    2. Dermis (Kulit Jangat)
Merupakan lapisan kulit di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat beberapa jaringan yaitu:
a.       Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut bermuara pada pori-pori kulit.
b.      Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
c.       Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut.
d.      Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf perasa dan peraba.
     3. Jaringan Ikat Bawah Kulit
Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa). Fungsinya antara lain untuk penahan suhu tubuh dan cadangan makanan.Tubuh yang ditimpa terik matahari akan banyak mengeluarkan keringat yang mengandung larutan garam. Kehilangan banyak garam-garam dari larutan darah dapat menimbulkan kekejangan dan pingsan. Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat pengatur suhu badan dan sistem saraf pusat. Pengeluaran keringat yang rutin tidak dipengaruhi oleh saraf. Akibat pengaruh rangsangan saraf maka keringat yang dihasilkan lebih banyak. Hal itu berhubungan dengan warna kulit yang semakin merah akibat pengembangan pembuluh darah di lapisan dermis. Apabila pengaliran darah lebih banyak, kemungkinan penyaringan oleh kelenjar keringat lebih banyak pula. Pengembangan pembuluh darah juga merupakan hasil pengaruh saraf simpatik pusat pengatur suhu di hipotalamus otak dengan enzim brandikinin. Sebaliknya, saraf simpatik tersebut juga dirangsang akibat emosi, misalnya karena ketakutan, sehingga pembuluh darah menyempit dan kulit menjadi pucat.
Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi sebagai:
  1. Indra peraba dan perasa, 
  2.  Pelindung tubuh terhadap luka dan kuman, 
  3.  Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya matahari, 
  4.  Penyimpan kelebihan lemak, 
  5.  Pengatur suhu tubuh.

Dari berbagai fungsi tersebut yang berkaitan dengan sistem ekskresi adalah kemampuan kulit sebagai pengatur suhu tubuh. Suhu tubuh diatur oleh pusat pengatur panas di sumsum lanjutan agar konstan 36o – 37,5o C. Bila suhu badan meningkat, maka kapiler darah melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat. Sehingga terjadi penguapan cairan dalam bentuk
keringat pada permukaan tubuh. Sebaliknya bila tubuh merasa kedinginan, pembuluh darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, keringat dibatasi pengeluarannya. Keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat berisi larutan garam, urea dan air. Banyaknya keringat yang dikeluarkan tergantung dari beberapa faktor antara lain aktivitas tubuh, suhu lingkungan,makanan, kesehatan dan emosi.
Kelainan dan Penyakit pada Kulit
Kulit manusia dapat mengalami gangguan karena berbagai sebab. Beberapa kelainan dan penyakit pada kulit, sebagai berikut:  
a. Skabies
Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.


b. Eksim
Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan,gatal-gatal, dan bersisik.

c. Jerawat
Jerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit 
d. Biang Keringat
Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis yang kelembapannya tidak terlalu tinggi, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya, anggota badan yang terkena biang keringat yaitu daki, leher, punggung, dan dada. Agar kamu tidak terkena biang keringat, aturlah ventilasi ruangan dengan baik. Selain itu, jangan berpakaian yang terlalu tebal dan ketat. Namun, jika kamu sudah terlanjur terserang biang keringat, taburkan bedak di sekitar biang keringat. Apabila bintik-bintik biang keringat sudah mengeluarkan nanah, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

III.  Paru-Paru
Paru-paru adalah organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga mempunyai fungsi nonrespirasi. Istilah kedokteran yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai di pulmo-, dari kata Latin pulmones untuk paru-paru.

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli). Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700 juta buah.

Paru-paru dibagi dua, yaitu paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, lobus pulmodekstra superior, lobus media, dan lobus inferior. Paru-paru kiri, terdiri dari dua lobus, pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. 

Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus. Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.

Letak paru-paru di rongga dada datarannya menghadap ke tengah rongga dada/kavum mediastinum. Pada bagian tengah terdapat bagian tampuk paru-paru yang disebut hilus. Pada mediastinum depan terdapat jantung. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi dua:
1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru.
2. Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.

Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura, menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas. 

Cara Kerja Paru-paru


 

Paru-paru berfungsi sebagai penyuplai oksigen bagi tubuh kita, dan ia bekerja secara otomatis. Ketika tubuh bekerja keras, paru-paru akan bekerja lebih cepat. Sebaliknya, ketika tubuh dalam keadaan santai, paru-paru juga bekerja dengan lebih pelan.

Manusia menghirup udara untuk mendapatkan oksigen, namun tidak semua udara yang dihirup dapat digunakan oleh tubuh, karena udara tercampur dengan berbagai jenis gas. Pada waktu kita bernapas, paru-paru menarik udara dari ruang tenggorokan. Saat dihembuskan, rangka tulang rusuk tertarik ke arah dalam, dan diafragma di bawah tulang rusuk bergerak ke atas. Ketika paru-paru mengecil, udara yang ada di dalam kantung udara sedikit demi sedikit terdorong ke luar melalui batang tenggorokan.

Penyakit yang berkaitan dengan Paru paru 
  1. Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.


2.   Bronkitis, atau yang dalam istilah medisnya disebut sebagai bronchitis adalah suatu peradangan pada bronkus, yaitu saluran udara ke paru-paru. Biasanya bronkitis bersifat ringan dan seiring berjalannya waktu bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi pada penderita berusia lanjut dan yang memiliki penyakit menahun seperti jantung atau paru-paru, bronkitis bisa menjadi penyakit yang serius.
3.   Pneumonia/Radang paru-paru adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol. 



IV. Hati


Fungsi hati, yang terkait dengan fungsi ekskresi adalah:

1. Menghasilkan Getah Empedu
Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.

2. Menghasilkan Urea
Urea adalah salah satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.

Hati adalah organ tubuh manusia bagian dalam (setelah kulit) dan beratnya sekitar 1,25 kg atau sekitar 3 pons.
  1. Ukuran hati cukup besar,kira-kira sebesar bola untuk rugby (American football).
  2. Hari terletak di bawah rusuk, di bagian kanan atas perut. Anda tak dapat hidup tanpa hati.
  3. Hati merupakan salah satu organ tubuh terpenting,memiliki lebih dari 500 fungsi. Beberapa diantaranya meliputi melawan infeksi,memproses makanan yang telah di serap dari usus, memproduksi getah empedu, senyawa yang berfungsi penting dalam sistem pencernaan makanan,menyaimpan zat besi,vitamin dan bahan – bahan kimia lain yang penting mengontrol tingkat atau kadar lemak,glukosa atau gula dan asam aminu dalam darah dan detoksifikasi atau membuang zat – zat racun dalam tubuk.
  4. Cara lain untuk melihat apa yang di kerjakan oleh hati adalah dengan memikirkan bagaimana hati bisa membantu anda dengan memproduksi energi secara cepat jika dibutuhkan,mencegah kekurangan bahan bakar tubuh dengan menyimpan vitamin – vitamin tertenu,mineral dan gula,mengontrol produksi dan ekskresi koleksterol,metabolisme alkohol,menyimpan zat besi,memonitrol dan menjaga keseimbangan berbagai zat kimia serta obat – obatan dalam darah dan membantu tubuh untuk bertahan melawan infeksi dengan memproduksi faktor kekebalan tubuh dan dengan membuang bakteri dari aliran darah.
  5. Hati memiliki pasokan darah yang unik dari 2 sumber.pasokan darah dari arteri hepatika dan dari vena porta yang berasal dari usus. Semua darah yang berasal dari usus akan mencapai jantung dan paru – paru setelah melewati hati.
  6. Hati memiliki kapasitas yang basar untuk tumbuh kembali. Sampai tiga perempat bagian dari hati dapat di ambil dan sisanya akan tumbuh kembali sampai ke ukuran dan bentuk norrmal dalam periode waktu tertentu.
  7. Kerusakan hati menghambat kemampauannya untuk melawan infeksi serta menjalankan fungsi – fungsi penting lainnya.
  8. Hepatitis C adalah virus yang menyebar melalui darah yang terinfeksi, menyarang hati dan menyebabkan kerusakan hati.kerusakan fungsi hat karena hepatitis C kronik merupakan penyebab utama dilakukannya transplantasi hati.
  9. Ada banyak jenis penyakit hati, tatapi beberapa yang terpenting adalah virus hepatitis,sirosis,batu empedu gangguan hati yang disebabkan oleh alkohol, kanker hati dan gangguan hati pada anak – anak.
Hati berfungsi mengatur komposisi darah,terutama jumlah gula,protein,dan lemak yang masuk dalam peredaran darah.Hati juga menyingkirkan bilirubin dari darah untuk kemudian di keluarkan melalui feses.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar